PPL BAGI CALON PENDIDIK
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah matakuliah wajib yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa. PPL merupakan kegiatan perpaduan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan pengalaman dan penghayatan tugas keguruan dan kependidikan secara nyata sehingga terjadi sinergi yang terus terkait. Harapan dari kegiatan tersebut secara praktis adalah seorang calon tenaga pendidik dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang berkualitas.
Tentunya untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut mahasiswa harus mengikuti prosedur pendaftaran yang sudah ditentukan. yang terkadang mahasiswa mau tidak mau harus berurusan dengan administrasi mulai dari cek administrasi nilai, mata kuliah prasyarat harus tuntas dan lain-lain. Belum lagi persiapan performance mahasiswa yang wajib juga diperhatikan seperti berpakaian rapi tidak ketat, rambut tidak gondrong, menjaga perilaku di lingkungan sekolah, disiplin, dan lain-lain.
Dalam kegiatan PPL mahasiswa juga di uji dengan bermacam cobaan, jika tidak siap mental maka dapat melemahkan semangat terutama di dalam ruang kelas. Berbagai macam tipe siswa dalam menyikapi atau merespon mahasiswa yang praktek mengajar di ruang kelas itu. Ada yang cuek, meremehkan, mengejek, bahkan ada yang PDKT dengan Mahasiswa PPL. Kenapa hal itu terjadi?? Boleh jadi disebabkan adanya keunikan yang ada pada diri mahasiswa misalnya penampilan secara fisik baik itu berpakaian tidak rapi, menjelaskan materi tidak nyambung,kurang menguasai materi, ketika ditanya siswa tidak mampu menjawab, gerogi, dan sejenisnya. oleh karenanya, persiapan menguasai materi pembelajaran wajib disiapkan tidak hanya berkutat pada buku mata pelajaran akan tetapi mencari sumber lain untuk informasi tambahan dan mahasiswa bisa mengkondisikan situasi ketika berinterasi dengan siswa.
Sangat miris bilamana dukungan kampus kurang serius terlihat ketika penyerahan mahasiswa kepada sekolah yang tidak didampingi oleh dosen pembimbing, ketidakhadirannya dengan dalih ada kesibukan lain, kalau seperti berarti ia tidak siap dengan posisi itu. Kalaupun memang ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan paling tidak ada yang menggantikan. Bukan malah lari dari kenyataan.
PPL dapat terlaksana dengan baik bilamana ada kerjasama antara kampus dalam hal ini adanya dosen pembimbing dengan pihak sekolah untuk mendampingi para mahasiswa. Terutama dalam hal penilaian. Misalnya pihak kampus dapat memberikan rekomendasi bahwa pengambilan nilai (ujian PPL) di kelas dihadiri oleh guru pamong dan dosen pembimbing perlu diadakan ataupun proses penilaian diserahkan kepada guru pamong. Yang penting adalah adanya ketegasan dalam hal penilaian kepada mahasiswa PPL jika tidak maka Sekolah satu dengan sekolah lain akan terjadinya perbedaan dalam proses penilaian. Hal ini terjadi pada saat penulis ber-PPL
Tentunya untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut mahasiswa harus mengikuti prosedur pendaftaran yang sudah ditentukan. yang terkadang mahasiswa mau tidak mau harus berurusan dengan administrasi mulai dari cek administrasi nilai, mata kuliah prasyarat harus tuntas dan lain-lain. Belum lagi persiapan performance mahasiswa yang wajib juga diperhatikan seperti berpakaian rapi tidak ketat, rambut tidak gondrong, menjaga perilaku di lingkungan sekolah, disiplin, dan lain-lain.
Dalam kegiatan PPL mahasiswa juga di uji dengan bermacam cobaan, jika tidak siap mental maka dapat melemahkan semangat terutama di dalam ruang kelas. Berbagai macam tipe siswa dalam menyikapi atau merespon mahasiswa yang praktek mengajar di ruang kelas itu. Ada yang cuek, meremehkan, mengejek, bahkan ada yang PDKT dengan Mahasiswa PPL. Kenapa hal itu terjadi?? Boleh jadi disebabkan adanya keunikan yang ada pada diri mahasiswa misalnya penampilan secara fisik baik itu berpakaian tidak rapi, menjelaskan materi tidak nyambung,kurang menguasai materi, ketika ditanya siswa tidak mampu menjawab, gerogi, dan sejenisnya. oleh karenanya, persiapan menguasai materi pembelajaran wajib disiapkan tidak hanya berkutat pada buku mata pelajaran akan tetapi mencari sumber lain untuk informasi tambahan dan mahasiswa bisa mengkondisikan situasi ketika berinterasi dengan siswa.
Sangat miris bilamana dukungan kampus kurang serius terlihat ketika penyerahan mahasiswa kepada sekolah yang tidak didampingi oleh dosen pembimbing, ketidakhadirannya dengan dalih ada kesibukan lain, kalau seperti berarti ia tidak siap dengan posisi itu. Kalaupun memang ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan paling tidak ada yang menggantikan. Bukan malah lari dari kenyataan.
PPL dapat terlaksana dengan baik bilamana ada kerjasama antara kampus dalam hal ini adanya dosen pembimbing dengan pihak sekolah untuk mendampingi para mahasiswa. Terutama dalam hal penilaian. Misalnya pihak kampus dapat memberikan rekomendasi bahwa pengambilan nilai (ujian PPL) di kelas dihadiri oleh guru pamong dan dosen pembimbing perlu diadakan ataupun proses penilaian diserahkan kepada guru pamong. Yang penting adalah adanya ketegasan dalam hal penilaian kepada mahasiswa PPL jika tidak maka Sekolah satu dengan sekolah lain akan terjadinya perbedaan dalam proses penilaian. Hal ini terjadi pada saat penulis ber-PPL
0 Comments
