Pilihanku Menjadi Buruh
Fenomena di negeri ini sering kali ketika peringatan hari besar selalu diringi dengan demontrasi lebih khususnya hari buruh pada tanggal 1 mei yang lebih dikenal dengan may day. unjuk rasa yang di lakukan oleh sebagian buruh ataupun para LSM yang juga ingin menyuarakan kepentingan buruh tersebut. tulisannya ini bukan akan membahas sejarah hari buruh tersebut ataupn masalah demontrasi yang dilakukan dengan kekerasan. akan tetapi mari kita merefleksikan kembali agar permasalahan antara buruh dengan perusahaan (red.tempat bekerja) bisa terjalin kerjasama dengan baik.
seorang pekerja ketika memilih suatu perusahaan tertentu ia harapkan akan dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya. bagi yang sudah berkeluarga menjadi beban tersendiri disebabkan untuk memenuhi keperluan sehari-hari ataupun untuk anak sekolahnya.
pilihan menjadi seorang buruh bukanlah suatu pilihan buruk.
buruh dalam bahasa indonesia diartikan orang yg bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah. oleh karena itu, menjadi pekerja di atur oleh sistem peraturan yang berlaku sudah selayaknya adanya kebijakan-kebijakan yang tidak merugikan para pekerja itu sendiri. kejenuhan pekerja sebenarnya menjadi intropeksi bagi perusahaan untuk menelaah permasalahan internal yang ada, permasalahanya yang tersering terdengar adalah para buruh menuntut gaji yang tidak dibayar. atau terjadi PHK besar-besarnnya. jadi permasalahan klasik di atas sebenarnya seseorang juga tidak haruslah tergantung dengan perusahaan untuk bekerja.kalau tidak suka dengan tekanan-tekanan atasan lebih baik membuat lahan sendiri untuk menampung masyarakat yang memerlukan pekerjaan. yang menjadi pertanyaan sanggup kah sebagian masyarakat kita punya karakter itu?? pengembangan SDM seharusnya menjadi prioriatas penentu kebijakan pemimpin bangsa ini. sehingga ketika SDM di arahkan dengan jelas maka lahan pekerjaan pun secara tidak langsung terbuka lebar. ketergantungan menjadi minimum.
terakhir, selama masih ruh masih dalam jasad, apapun permasalahnya yang dihadapi haruslah dicari solusi. yang terpenting jangan cepat menyerah. bekerja untuk masa depan, bukan bekerja untuk kesenangan semata.
seorang pekerja ketika memilih suatu perusahaan tertentu ia harapkan akan dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya. bagi yang sudah berkeluarga menjadi beban tersendiri disebabkan untuk memenuhi keperluan sehari-hari ataupun untuk anak sekolahnya.
pilihan menjadi seorang buruh bukanlah suatu pilihan buruk.
buruh dalam bahasa indonesia diartikan orang yg bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah. oleh karena itu, menjadi pekerja di atur oleh sistem peraturan yang berlaku sudah selayaknya adanya kebijakan-kebijakan yang tidak merugikan para pekerja itu sendiri. kejenuhan pekerja sebenarnya menjadi intropeksi bagi perusahaan untuk menelaah permasalahan internal yang ada, permasalahanya yang tersering terdengar adalah para buruh menuntut gaji yang tidak dibayar. atau terjadi PHK besar-besarnnya. jadi permasalahan klasik di atas sebenarnya seseorang juga tidak haruslah tergantung dengan perusahaan untuk bekerja.kalau tidak suka dengan tekanan-tekanan atasan lebih baik membuat lahan sendiri untuk menampung masyarakat yang memerlukan pekerjaan. yang menjadi pertanyaan sanggup kah sebagian masyarakat kita punya karakter itu?? pengembangan SDM seharusnya menjadi prioriatas penentu kebijakan pemimpin bangsa ini. sehingga ketika SDM di arahkan dengan jelas maka lahan pekerjaan pun secara tidak langsung terbuka lebar. ketergantungan menjadi minimum.
terakhir, selama masih ruh masih dalam jasad, apapun permasalahnya yang dihadapi haruslah dicari solusi. yang terpenting jangan cepat menyerah. bekerja untuk masa depan, bukan bekerja untuk kesenangan semata.
0 Comments
