Header Ads

Menimbang Gaji ala SB

“lulusan sarjana eee…tapi menyimpang dari jurusan ” atau “sarjana milah-milah kerja” atau “sarjana pusing cari kerja”

Sahabat blogger….kali ini saya sedikit akan membahas tentang gaji. Kok itu sih?....yups tentu ada latar belakangnya gitu, dan kebetulan eh…bukan kebetulan tapi menurut saya itu sudah menjadi tahap seorang yang selesai kuliah yaitu mendapat gelar sarjana. Tentu umur dan waktu luang yang masih diberikan oleh Sang Khalik bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Saya juga sarjana baru (SB) lho… (maaf bukan maksud riya’ )

Pengertian SB menurut penulis adalah seseorang mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya di kampus. Dapat dikatakan SB saat mahasiswa secara kebiasaan mahasiswa yang sudah mengikuti prosesi wisuda. Kedati demikian wisuda sebenarnya bukan kewajiban, tapi memang wajib bagi sebagian mahasiswa. Intinya dapat dikatakan SB juga bisa saat ia sudah melaksanakan sidang skripsi. Motivasi seseorang untuk kuliah bermacam-macam. Ada yang untuk meraih cita-cita, mencari ilmu, cari jodoh, merantau dan agar mudah mencari pekerjaan. Mungkin yang paling nyeleneh ada ungkapan “dari pada nganggur”. Kalau motivasi tersebut sah-sah saja, tidak ada yang melarang.

Pada saat menjadi seorang mahasiswa tentu tak lepas dari bekerja. Yaitu mengerjakan tugas-tugas kuliah berupa makalah, diskusi, yang paling penting tugas akhir. Bagi yang bergabung dalam organisasi kampus atau di luar kampus, jadi bertambah double pekerjaannya. Sampai-sampai tugas akhir ditunda. Memang dilematis apabila seorang mahasiswa tidak mampu memposisikan dirinya sebagai mahasiswa selain ia punya tanggung jawab kepada tempat ia belajar dan mengerti kondisi alam (red. Peluang dan tantangan) yang berbeda pasca wisuda. Bagi mereka yang sudah terbiasa mandiri (bukan mandi sendiri), tapi kreatif dan mampu memanfaatkan peluang tak ada kata santai. Beda halnya mereka yang fokus hanya kepada akademisnya, tapi tak punya ambil peluang malah banyak menunggu dan berharap yang tak pasti. Kata pak Mario teguh “pemberi harapan palsu” 

Sahabat blogger… Berbicara orientasi pasca kuliah (SB) yaitu pekerjaan. Dengan berbagai disiplin ilmu yang dipelajari di bangku kuliah secara tidak langsung akan mempengaruhi mindset SB. Jurusan yang diambil pada saat kuliah, apakah ia manfaatkan atau sebaliknya. Sebut saja jurusan/fakutltas keguruan. Jika dilihat dari prospeknya jurusan/fakultas keguruan begitu menggiurkan oleh kawula muda. Apalagi dengan adanya program pemerintah yang menggelontorkan gaji yang lumayan besar kepada para guru. Namun apa daya penerimaan pegawai terutama tenaga pengajar sangat terbatas. Maka tidak ada salahnya SB menyimpang / menyeleneh dari jurusan kuliahnya dulu. Bermacam-macam pertimbangan SB untuk mau bekerja, berbagai alasannya misalnya belum ada yang cocok, gaji kecil, jauh dari tempat tinggal dan lain sebagainya. Gaji merupakan asbab dari suatu pekerjaan. Secara manusiawi seseorang menginginkan gaji yang besar. Tentu ada konsekuensi untuk memperolehnya. Ukurannya adalah kompetensi seorang pekerja dan modal yang dimiliki misalnya sebuah perusahaan. Pada saat ada tawaran dan lowongan pekerjaan itulah yang diburu oleh para SB. Beberapa kriterianya yang pilih oleh SB, yaitu sesuai jurusan, ada kaitan sedikit dengan jurusan, dan coba-coba. Kepusingan para SB ditambah lagi kurang memanfaatkan situasi. Artinya potensi yang ia miliki sebenarnya bisa tersalurkan. Tapi karena kurang PD plus ambisi mengejar gaji besar. 

Closing dari tulisan ini, apapun jurusan SB yang terpenting tanamkan dulu keinginan mau bekerja, hentikan sejenak ambisi untuk gaji besar, dan jangan takut untuk mencoba. teruskan dalam hal mengembangkan dan menyalurkan potensi pribadi, serta berupaya mengajari diri untuk mencari pengalaman.
Comments
0 Comments

No comments

Budayakan terima kasih dan mengisi komentar! Atau sekedar review? Silahkan tinggalkan komentar, review maupun request anda!

Powered by Blogger.