Header Ads

Syirik Dalam Islam

A. Pengertian Syirik
Syirik menurut bahasa berasal bahasa arab yakni dari kata asyraka, yusyriku, syirik, wa syirkatan yakni memberikan bagian yang sedikit atau banyak dalam zat dan makna.Dalam istilah agama syirik adalah mempersekutukan selain-Nya. Allah swt berfirman:

Artinya:” Allah menyatakan bahwa tiada Tuhan selain Dia…. (QS. Ali-Imran:18)
Dan Sabda Rasulullah saw:
Artinya: sesungguhnya yang paling aku takuti atas kamu adalah syirik kecil, sabahat bertanya, “Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah,?” beliau Menjawab,”Ria” (HR. Ahmad)

Dalam istilah al-Qur’an kata syirik tidak berarti dualisme kepercayaan, namun menjadikan sesuatu selain Allah sebagai sesembahan. Menurut al-Qur’an segala yang ada menyembah Allah sehingga orang yang menjadikan sesuatu selain Allah sebagai sesembahan berarti telah menyekutukan Allah walaupun ia tidak menyembah yang lain selain sesembahannya itu. Jadi, orang yang menyembah matahari pun disebut musyrik (al-Ta’aruf ‘ala Qur’an, 132 dalam syekh Tosun Bayrak dan Murtahda Muthahhari).
Mempersekutukan Tuhan berarti munculnya kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap mampu melakukan sesuatu sebagaimana sifat-sifat atau perbuatan Tuhan terhadap manusia, makhluk, atau alam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Artinya : Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar” [Luqman: 13]
Bahwasanya syirik ini dapat dikategorikan dalam beberapa dimensi yakni rububiyah, mulkiyah, dan ilahiyah. Syirik rububiyah adalah membuat persamaan atau perbandingan dalam sesuatu yang merupakan kekhususan Allah SWT. seperti mempercayai bahwa yang menghidupkan, memberi rezeki, mematikan bukanlah dari Allah SWT. Syirik mulkiyah adalah mengikuti seorang pemimpin yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah swt. Sedangkan maksud dari syirik uluhiyah adalah menyekutukan Allah SWT yang merupakan kekhususan yang hanya dimiliki oleh Allah SWT seperti berdo’a, memalingkan ibadah (shalat, puasa) kepada dzat selain Allah SWT.
B. Klarifikasi Syirik
Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi dua, yaitu syirik besar (asy-syirku al-akbar) dan syirik kecil (asy-syirku al-asgar)
1. Syirik Besar
Syirik besar adalah syirik yang merusak iman seseorang dan pelakunya sudah keluar dari dinul Islam sehingga mereka kekal dalam neraka.
Hakikat syirik akbar adalah "memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah!" Seperti memohon kepada selain Allah, menyembelih hewan kurban yang ditujukan untuk
selain Allah, bernadzar untuk selain Allah, takut kepada selain Allah, seperti takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa hal-hal tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya, memohon perlindungan kepada selain Allah seperti meminta perlindungan kepada jin dan orang yang sudah mati, mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Allah, seperti meminta hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada dukun dengan keyakinan dukun itulah yang menyembuhkannya, mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib dan lain-lainnya.
Macam-Macam Syirik Besar:
• Syirik dalam do'a
Yaitu berdo'a kepada selain Allah baik kepada para nabi atau wali, untuk meminta rizki atau memohon kesembuhan dari penyakit. Allah berfirman,
"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka se-sungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zha-lim." (Yunus: 106)
• Syirik dalam, niat, iradah, dan tujuan
Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal ini Allah berfirman:
“Barangsiapa menghendaki kehidapan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. (Hud:15-16)
Syirik jenis ini banyak menimpa kaum Munafiqin yang telah terbiasa beramal karena riya'.
• Syirik dalam keta'atan
Yaitu keta'atan kepada ulama atau syaikh dalam hal kemaksiatan, dengan mempercayai bahwa hal tersebut dibolehkan. Allah swt berfirman:
"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah."(At-Taubah: 31)
Ta'at kepada para ulama dalam hal kemaksiatan yaitu dengan menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah swt. Atau sebaliknya, mengharamkan apa yang dihalalkan Allah swt. Ta'at kepada para ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang ditafsirkan sebagai bentuk ibadah kepada mereka. Rasulullah menegaskan:
"Tidak ada keta'atan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada Al-Khalik (Allah)."(HR. Ahmad, hadits shahih)
2. Syirik Kecil
Syirik kecil adalah syirik yang merusak iman tetapi tidak mengeluarkan dari dinul Islam, sehingga mereka tidak kekal dalam neraka.Syirik kecil juga dapat diartikan beberapa tindakan yang sudah jelas disebutkan dalam nash-nash Al-Qur'an dan Sunnah sebagai syirik, tetapi tidak termasuk jenis syirik besar. Contohnya adalahSyirik kecil terbagi menjadi dua, yaitu:
• Syirik Zhahir (Nyata)
yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan bersumpah dengan nama selain Allah. Sedangkan dalam bentuk amalan Seperti: Memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal mara bahaya, jika ia menyakini bahwa benda-benda tersebut hanya sarana tertolak atau terangkatnya bala'.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya: Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik”[HR. At-Tirmidzi dan al-Hakim]
Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan.“Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan”Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah.“Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si fulan” Kata (kemudian) menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah. [Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla dalam surat at-Takwir: 29]
• Syirik Khafi (Tersembunyi)
Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin didengar orang) dan lainnya.Riya’adalah melakukan suatu amalan agar orang lain bisa melihatnya kemudian memuji. Termasuk ke dalam riya’ juga yaitu sum’ah adalahmembicarakan atau memberitahukan amal shalihnya yang sebelumnya tidak diketahui atau tersembunyikepada manusia lain agar dirinya mendapatkan kedudukan atau penghargaan dari mereka, atau mengharapkan keuntungan materi misalnya melaksanakan shalat karena orang tua, teman, berdekah.
Dalam Al-Qur’an Allah telah memperingatkan tentang sum’ah dan riya ini:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia…” (QS. Al-Baqarah : 264)
Rasulullah SAW juga memperingatkan dalam haditsnya “Siapa yang berlaku sum’ah maka akan diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah dan siapa yang berlaku riya maka akan dibalas dengan riya.”(HR. Bukhari)
Nabi saw yang lain,“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu sekalian adalah syirik kecil yaitu Riya'. Pada hari kiamat ketika Allah mernberi balasan manusia atas amalan mereka, Allah berfirman.: `Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian tunjukan amalanrnu kepada mereka di dunia, lihatlah, apakah engkau dapati balasan di sisi mereka ?" (HR Ahmad)
C. Macam-macam Syirik
Menurut klasifikasi umu syirik dibagi menjadi empat, yaitu:
• Syikul ‘ilm, yaitu syirik yang umumnya terjadi pada ilmuwan. Mereka mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya.
• Syirkul tasarruf, percaya adanya perantara itu mempunyai kekuasaan.
• Syirkul ibadah, Seperti menyembelih untuk selain Allah, nadzar untuk selain Allah, sujud kepada selain Allah, meminta pertolongan kepada selain Allah dalam perkara yang tidak mampu melaksanakannya melainkan hanya Allah.
• Syirkul addah, percaya terhadap tahayul
D. Kriteria orang yang syirik
Bentuk syirik yang dilakukan kaum Nuh adalah menyembah Wadd, Suwaa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr, mereka adalah orang-orang shalih sebelum zaman nabi Nuh. Ketika mereka wafat, setan membisikkan kepada orang-orang di zaman itu supaya membuat gambar-gambar dan patung mereka, dan diletakkan di majlis-majlis yang biasa mereka duduki, guna mengingat jasa-jasa mereka. Pada waktu itu belum ada pikiran menyembah patung-patung tersebut. Namun ketika zaman berputar dan generasi telah berganti serta ilmu telah dilupakan/ditinggalkan, akhirnya patung-patung itu disembah. Demikianlah sejarah terjadinya syirik pertama sekali. Kisah di atas disitir oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Abbas di dalam Shahihnya. Pada zaman Nabi Musa Bentuk syirik yang dilakukan oleh Bani Israil adalah menyembah anak sapi. Kemudian Bentuk kemusyirikan kaum Nasrani dengan menuhankan nabi Isa.Orang-orang Majusi melakukan kesyirikan dalam bentuk menyembah api. Sedangkan Arab jahiliyah melakukan kemusyirikan dalam bentuk mengambil pemberi syafa'at dari selain Allah. Mengambil mereka sebagai perantara kepada Allah, hal itu semua dengan keyakinan bahwa Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi.
Syirik bukan hanya sikap seseorang yang menagung-agungkan sesuatu di kalangan sesama makhluk (kultus) tetapi syiriku juga meliputi sikap mengagung-agungkan diri sendiri. Kemudian menindas harkat dan martabat manusia, seperti tingkah diktator tiran. Kedua-duanya adalah sikap melawan kebenaran Allah swt, yaitu kebenaran mutlak dan berlawanan dengan jalan hidup yang benar menuju ridha Allah swt.


Sumber
• Syekh Tosun Bayrak dan Murtahda Muthahhari. 2007. Energi Ibadah:Selami Makna, Raih Kematangan Batin. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
• Roli Abdul Rahman-M. Khamzah. 2009. Menjaga Akidah dan Akhla: untuk kelas X Madrasah Aliyah. Surakarta: PT. Tiga Serangkai.
• Choiruddin Hadhiri. 2006. Klasifikasi Kandungan al-Qur’an Jilid II. Jakarta: Gema Insani.
• http://dida.vbaitullah.or.id/islam/buku/jalan-selamat/node16.html#SECTION001614000000000000000 dikutip pada tanggal 21 Oktober 2010
• http://suryadhie.wordpress.com/2007/06/25/agama-aqidah-islam-artikel-ibadah-3/ dikutip pada tanggal 21 Oktober 2010
• http://mediabilhikmah.multiply.com/journal/item/86 dikutip pada tanggal 21 Oktober 2010

1 comment:

  1. wihh nice info
    kunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
    Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
    Pengobatan askariasis

    ReplyDelete

Budayakan terima kasih dan mengisi komentar! Atau sekedar review? Silahkan tinggalkan komentar, review maupun request anda!

Powered by Blogger.