Header Ads

MOTIVASI SPIRITUAL

Peta Konsep:
• Pengertian Motivasi
• Jenis-jenis motivasi
• Fungsi motivasi
• Tingkatan motivasi
• Motivasi spiritual
• Cara menumbuhkan motivasi spiritual
1. Pengertian Motivasi
Pengertian motivasi berasal dari bahasa inggris motivation yang mengandung arti (peng-) alasan, daya batin, dan dorongan; atau kontrol batiniah dari tingkah laku seperti yang diwakili oleh kondiri-kondisi fisiologi, minat-minat, kepentingan-kepentingan, sikap-sikap, aspirasi-aspirasi; atau kecendrungan organisme untuk melakukan sesuatu; sikap atau perilaku yang dipengaruhi oleh kebutuhan dan diarahkan kepada tujuan tertentu yang telah direncanakan (Hamidi Bakran,2007:343)
Menurut McDonald dalam Oemar Hamalik (1992:173) motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afeksi dan reaksi untuk mencapai tujuan.

2. Jenis-jenis Motivasi
Hamidi Bakran (345-372) menyebutkan bahwa Secara fitrah motivasi dalam diri manusia terbagi kepada tiga macam, yaitu:
1. Motivasi Spiritual
Adalah dorongan fitrah manusia untuk memenuhi kebutuhan ruhaniah.
2. Motivasi Fisiologis (yang bersifat jasmaniah)
Adalah fitrah manusia untuk memenuhi fisik atau bersifat jasmiah, seperti motivasi memelihara diri, motivasi kelangsungan jenis, dan lain-lain
3. Motivasi psikologis (kejiwaan)
Adalah motivasi yang mendorong manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat kejiwaan, seperti motivasi memiliki, agresif, dan lain-lain

3. Fungsi Motivasi
Adapun fungsi motivasi adalah:
1. Mendorong timbulnya kelakukan atau suatu perbuatan
2. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan
3. Sebagai penggerak, ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. (Oemar Hamalik,1992:175)

4. Tingkatan-tingkatan Motivasi
Tingkatan-tingkatan motivasi yang terdapat dalam diri manusia ada tiga tingkatan, yaitu:
1. Motivasi Hewani
Yaitu motivasi memenuhi kebutuhan hidup tanpa memperhatikan bagaimana cara memperolehnya, keadaan dari sesuatu yang diperolehnya, dan cara pemanfaatannya (Hamidi Bakran,2007:412)
2. Motivasi Insani
Yaitu motivasi yang terdapat di dalam diri manusia yang memiliki akal yang sehat,hati yang bening, dan inderawi yang tajam (Hamidi Bakran,2007:414)
3. Motivasi Rabbani
Yaitu dorongan jiwa yang terdapat dalam diri seseorang manusia yang telah mencapai tingkat kesempurnaan diri melalui ketaatannya yang sangat sempurna dalam menjalankan perintah dan menjahui larangan Allah swt (Hamidi Bakran,2007:415).


5. Motivasi spiritual
Secara etimologi kata “sprit” berasal dari kata Latin “spiritus”, yang diantaranya berarti “roh, jiwa, sukma, kesadaran diri, wujud tak berbadan, nafas hidup, nyawa hidup.” Dalam perkembangannya, selanjutnya kata spirit diartikan secara lebih luas lagi. Para filosuf, mengonotasian “spirit” dengan (1) kekuatan yang menganimasi dan memberi energi pada cosmos, (2) kesadaran yang berkaitan dengan kemampuan, keinginan, dan intelegensi, (3) makhluk immaterial, (4) wujud ideal akal pikiran (intelektualitas, rasionalitas, moralitas, kesucian atau keilahian). Sedangkan kecerdasan adalah kemampuan untuk memahami sesuatu. Spiritual Quotient adalah kesadaran tentang gambaran besar atau gambaran menyeluruh tentang diri seseorang dan jagat raya (Imam Supriyono, 2006: 75).
Sedangkan Menurut Oxford English Dictionary, kata spiritual diartikan persembahan, dimensi supranatural, berbeda dengan dimensi fisik, perasaan atu pernyataan jiwa, kekudusan, sesuatu yang suci, pemikiran yang intelektual dan berkualitas, adanya perkembangan pemikiran danperasaan, adanya perasaan humor, ada perubahan hidup, dan berhubngan dengan organisasi keagamaan. Sedangkan berdasarkan etimologinya, spiritual berarti sesuatu yang mendasar, penting, dan mampu menggerakkan serta memimpin cara berpikir dan bertingkah laku seseorang.
(http://nezfine.wordpress.com/2010/05/05/pengertian-spiritual/)
Menurut Anshari (1993) menjelaskan bahwa motivasi spiritual seorang muslim terbagi menjadi tiga:
1. motivasi akidah,
2. motivasi ibadah dan
3. motivasi muamalat.
Motivasi akidah adalah keyakinan hidup, yaitu pengikraran yang bertolak dari hati. Jadi, motivasi akidah dapat ditafsirkan sebagai motivasi dari dalam yang muncul akibat kekuatan akidah tersebut. Allport dan Ross (1967, dalam Beit Hallahmi, B & Argyle, 1997) lebih menyebut motivasi akidah tersebut sebagai sikap intrinsik. Dimensi akidah ini menunjuk pada seberapa besar tingkat keyakinan muslim terhadap ajaran-ajaran yang bersifat fundamental dan dogmatik. Isi dimensi keimanan mencakup iman kepada Allah, para Malaikat, Rasul-Rasul, kitab Allah, surga dan neraka, serta qadha dan qadar. Ibadah merupakan tata aturan Illahi yang mengatur hubungan ritual langsung antara hamba Allah dengan Tuhannya yang tata caranya ditentukan secara rinci dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasul (Anshari, 1993).
Sedangkan motivasi ibadah merupakan motivasi yang tidak pernah dilakukan oleh orang yang tidak memiliki agama, seperti sholat, doa, dan puasa. Ibadah selalu bertitik tolak dari aqidah. Jika dikaitkan dengan kegiatan bekerja, ibadah masih beradadalam taraf proses, sedangkan output dari ibadah adalah muamalat. Muamalat merupakan tata aturan Illahi yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan manusia dengan benda atau materi (Anshari,1993). Motivasi muamalat ini berarti mengatur kebutuhan manusia seperti: kebutuhan primer (kebutuhan pokok), sekunder (kesenangan) dengan kewajiban untuk dapat meningkatkan kinerja dan kebutuhan primer (kemewahan) yang dilarang oleh Islam. Oleh karenanya manusia diharapkan dapat bekerja dan berproduksi sebagai bagian dari muamalat menuju tercapainya rahmatan lil alamin.
6. Cara Menumbuhkan Motivasi Spiritual
Adapun cara yang ditempuh untuk menumbuhkan motivasi spiritual dalam pandangan islam adalah:
 Bertanya dan belajar kepada ahlinya (QS. An-Nahl:43)
 Hanya berharap dan ditunjukan kepada Allah swt
Firman Allah swt: QS.
 Bimbingan ajaran islam dalam memenuhi rasa lapar dan haus
 Memelihara kelangsungan jiwa
 Mengendalikan motivasi pemilikan
 Mengendalikan motivasi agresif



DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzakiey, Hamdani Bakran.2007. Psikologi Kenabian. Yogyakarta: Pustaka al-Furqon.
Supriyono, Imam. 2006. FSQ,Memahami, Mengukur, Dan Melenjitkan Financial Spiritual Quotient Untuk Keunggulan Diri, Perusahaan & Masyarakat. Surabaya: Lutfansh
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: CV.Sinar Baru.
Comments
0 Comments

No comments

Budayakan terima kasih dan mengisi komentar! Atau sekedar review? Silahkan tinggalkan komentar, review maupun request anda!

Powered by Blogger.