Header Ads

PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI MORAL DALAM RANGKA MEMAJUKAN KEHIDUPAN BANGSA

A. Pengertian Pendidikan Nilai Moral
Pendidikan Nilai Moral terdiri dari kata pendidikan, nilai dan moral pendidikan sendiri menurut Carter V. Good (1977) adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Sementara Godfrey Thomson (1977) mengatakan pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan yang tetap dalam kebiasaan tingkah lakunya, pikiran dan perasaannya. Kemudian nilai adalah sesuatu yang berharga baik menurut standar logika (benar – salah), estetika (bagus – buruk) etika (adil/layak – tidak adil), agama (dosa dan haram-halal) serta menjadi acuan dan atas system keyakinan diri maupun kehidupan selanjutnya moral menurut W. JS. Poerdarminta, moral merupakan ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan.

Jadi pendidikan Nilai Moral adalah pendidikan yang menyangkut nilai-nilai seperti pembinaan sikap dan tingkah laku moral yang baik/budi pekerti yang baik.

B. Hakekat Pendidikan Nilai Moral
Penanaman nilai sosial yang baik yang dapat dikembangkan oleh guru di sekolah adalah dengan mengajak peserta didik memahami natural settings dari masalah-masalah kemasyarakatan dan menempatkannya dalam proporsinya, serta merumuskan teknik-teknik pemecahan masalah yang dapat memunculkan keterampilan sosial tingkat tinggi pada diri seseorang, seperti; keterampilan dalam berkomunikasi, bernegoisasi, berkompromi, menerima dan memberi, inquiry, dan menjustifikasi sesuatu masalah secara objektif.
Schuncke (1988) mengindikasikan “social studies is unique place among according diciplines, becouse it encomposses every aspect of human life”. Hal ini sejalan dengan pendapat seorang guru dan administrator pendidikan di Timur Tengah, Goland Curbis (1944), yang menyebutkan bahwa, multi-ethnicity is central to our continued existence as a democratis society. Alasan yang ditawarkan untuk menjustifikasi pendapat tersebut, adalah Young people have differing needs which can be meet through an enriched social studies curriculum.
Selain capability instructional, dikenal pula model pembelajaran Value Education sebagai social studies yang emphaziss pada developing skill of science thinking, sebagaimana layaknya ilmuwan sosial dan model pengembangan aspek-aspek values dan moral kewarganegaraan yang baik. The objectives of Value Education as social science as a coceptual tidak hanya terdapat dalam kurikulum secara eksplisit, tetapi dapat tumbuh dalam berbagai konsepsi pemikiran yang dikembangkan para pemerhati dan pakar pendidikan.
Value Education dikembangkan dalam (setting of society) senantiasa mewarnai rumusan tujuannya, sehingga tampak rumusan tersebut sangat kontekstual dengan social and culture of communities. Value Education berkaitan dengan upaya mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik, tahu hak dan kewajibannya, dan sadar akan tanggungjawabnya sebagai warga negara. Hal ini merupakan pengaruh dari Value Education sebagai "citizenship of education"
Gross (1987) menyebutkan tujuan Value Education as social studies "to prepare students to be well-fungtioning citizens in a democratic society". Konsekuensinya, peserta didik harus dikondisikan dan dilibatkan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan sekolah agar dapat mengaktualisasikan dirinya secara nyata, (teori disertasi prakteknya).
Tujuan lain yang mencerminkan pendekatan rasionalitas dalam pendidikan nilai moral adalah mengembangkan kemampuan, menggunakan penalaran dalam pengambilan keputusan setiap persoalan yang dihadapi. We also think that the Value Education as social studies should be more concemed with helping student make the most rational decisions that they can in their own personal lifes (Gross, 1987).
Pengaktualisasian pendidikan nilai moral dengan kerjasama kelompok di sekolah, merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam membelajarkan siswa yang multi etnik. Melalui kerjasama kelompok dan belajar secara kolaboratif setiap pebelajar akan merefleksikan nilai-nilai individualnya berdasarkan kontribusi pebelajar lainnya, sehingga akan tumbuh pemahaman dan konsep yang mantap terhadap keberadaan orang lain.
Hirsch (1992) menyatakan bahwa, "Value Education as social studies emphaziss history and social science at frame of paedagogical purpose". Guru dalam merancang pembelajaran value educatin harus mampu menciptakan iklim yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan, dengan memberikan kesempatan kepada si pebelajar melakukan reflective their values, moral, knowledge, and interest to make decisions. Dengan demikian akan terpola pembelajaran yang berorientasi pada pengoptimalan leamer experiences and meaningfull leaming

C. Pentingnya Pendidikan Nilai Moral Dalam Rangka Memajukan Kehidupan Bangsa
Kalau kita menyaksikan media massa, baik media massa elektronik maupun media massa cetak, dapat kita lihat gejala-gejala sosial yang kadang-kadang diluar akal sehat kita sebagai contoh, pembunuhan seorang suami terhadap istri dan anaknya, bentrok antar supporter sepak bola yang terjadi baru-baru ini, mutilasi yang dilakukan Babe terhadap ke 8 anak jalanan, korupsi yang merajalela di segenap institusi pemerintah, pembohongan public, dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua itu memberikan sinyal kepada kita bahwa negara kita sedang mengalami dan menghadapi badai krisis moral/dekadensi moral. Menghadapi hal seperti itu, maka perlunya pendidikan Nilai Moral kepada generasi muda sekarang ini. Pendidikan Nilai Moral mengarahkan setiap anak abngsa untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan adanya pendidikan Nilai Moral yang dilaksanakan dengan komitmen yang tinggi oleh semua pihak, pelanggaran terhadap Nilai Moral akan bisa di minimalisisr. Jika hal itu bisa berjalan denagn baik, maka itu akan membantu untuk memajukan kehidupan bangsa. Secara teoritis investasi modal manusia yang tangguh dan ingin dicapai keabad 21 ini menurut Bambang Tri Cahyono adalah:
1. Manusia Religius
2. Manusia yang ekonomis
3. Manusia yang berteknologi
4. Manusia yang siap hidup global dengan spesifikasinya.
5. Manusia humanis.
Untuk mencapai manusia yang tangguh, siap bersaing baik ditingkat nasional maupun internasional, maka diperlukan investasi modal manusia yakni manusia yang berbudi pekerti dan hermoral serta berkepribadian baik. Melihat hal diatas, maka pendidikan Nilai Moral merupakan pendidikan yang sangat vital dalam membentuk manusia yang berkualitas sebagai asset dalam memajukan kehidupan bangsa.

D. Pendidikan Nilai Moral dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat
Keberhasilan pendidikan Nilai Moral sangat oleh semua pihak. Pihak-pihak yang dimaksud dipengaruhi dukungan paling tidak ada tiga pihak, yakni kelaurga, sekolah dan masyarakat. Penanaman Nilai Moral dalam keluarga biasanya dilakukan kedua orang tua (Ibu Bapak) kepada anak-anaknya. Penanaman/pendidikan Nilai Moral dapat berupa larangna untuk melakukan sesuatu hal, pendidikan agama dalam keluarga, menghormati orang yang lebih tua, tidak boleh keluar larut malam terutama untuk anak perempuan dan lain-lain. Pendidikan Nilai Moral di sekolah dapat dikatakan sebagai pendidikan formal. Pendidikan Nilai Moral disekolah bertujuan untuk mempersiapkan siswa menjadi manusia yang bermoral dan berkualitas serta dapat hidup secara berdampingan dengan individu yang lain.
Sementara pendidikan Nilai Moral di masyarakat dapat berupa hidup saling toleransi, menghormati warga masyarakat yang lain, menjaga keseimbangan di masyarakat, dan tidak mengganggu kehidupan di masyarakat.


PENUTUP

Kesimpulan
Pendidikan Nilai Moral sebagai salah satu rekayasa kependidikan membina dan membentuk sumber daya manusia seutuhnya demi kemajuan kehidupan bangsa. Secara batiniah seseorang disebut sempurna bila berilmu atau berpengetahuan tinggi, memiliki prinsip diri / hidup yang mantap dengan kepekaan afektual yang reponsif tinggi serta tampilan human Relationship yang civilized.


DAFTAR PUSTAKA


Darmadi Hamid (2007) Dasar Konsep Pendidikan moral, Alfabeta : Bandung

Comments
0 Comments

No comments

Budayakan terima kasih dan mengisi komentar! Atau sekedar review? Silahkan tinggalkan komentar, review maupun request anda!

Powered by Blogger.