Header Ads

KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

(Eric Berne) pioner yang menerapkan analisa transaksional dalam psikoterapi.
Dalam terapi ini hubungan konselor dan klien dipandang sebagai suatu transaksional (interaksi, tindakan yang diambil, tanya jawab) dimana masing-masing partisipan berhubungan satu sama lain. Sebagai fungsi tujuan tertentu. Transaksi menurut Berne merupakan manivestasi hubungan sosial.

Berne membagi psikoterapi konvensional menjadi dua kelompok
1. Kelompok yangh melibatkan sugesti, dukungan kembali (reassurence), dan fungsi parental lain.
2. Kelompok yang melibatkan pendekatan rasional, dengan menggunakan konfrontasi dan interpretasi seperti terapi non direktif dan psiko analisa.

Konsep pokok
Adapun konsep pokok dari analisis transaksional menurut Corey ( 2005 ) adalah :
1. Pandangan tentang manusia. Analisis transaksional berakar pada filsafat yang anti determinasi serta menekankan bahwa manusia sanggup melapaui pengkondisian dan pemograman awal.
2. Perwakilan perwakilan Ego. Analisis transaksional adalah suatu system terapi yang berlandaskan teori kepribadian yang menggunakan tiga pola tingkah laku atau perwakilan ego yang terpisah; orang tua, orang dewasa dan anak
3. Scenario scenario kehidupan dan posisi psikologi dasar. Adalah ajaran ajaran orang tua yang kita pelajari dan putusan putusan awal yang dibuat oleh kita sebgai anak dewasa.
4. Kebutuhan manusia akan belaian. Pada dasarnya setiap manusia memerlukan belaian dari orang lain, baik itu yang berlainan dalam bentuk fisik maupun emosional.
Proses Konseling
Tugas utama konselor yang menggunakan analisis transaksional adalah mengajar bahasa dan ide-ide sistem untuk mendiagnosa transaksi.
Konselor transaksional selalu aktif, menghindarkan keadaan diam yang terlalu lama, dan mempunyai tanggung jawab untuk memelihara perhatian pada transaksi.
Tujuan konseling adalah :
1. Membantu klien dalam memprogram pribadinya.
2. Klien dibantu untuk menjadi bebas dalam berbuat, bermain, dan menjadi orang mandiri dalam memilih apa yang mereka inginkan.
3. Klien dibantu mengkaji keputusan yang telah dibuat dan membuat keputusan baru atas dasar kesadaran.
4. Teknik-teknik daftar cek, analisis script atau kuisioner digunakan untuk mengenal keputusan yang telah dibuat sebelumnya.
5. Klien berpartisipasi aktif dalam diagnosis dan diajar untuk membuat tafsiran dan pertimbangan nilai sendiri.
6. Teknik konfrontasi juga dapat digunakan dalam analisis transaksional dan pengajuan pertanyaan merupakan pendeatan dasar.
untuk berlangsungnya konseling kontrak antara konselor dan klien sangat diperlukan
penerapan teknik teknik dan prosudur prosudur terapi.
• Analisis structural, adalah alat yang bisa membantu klien agar menjadi sadar atas isi dan fungsi ego orang tua, ego orang dewasa dan ego anak.
• Metode metode Didaktik, karena analisis transaksional menekankan dominan kognitif, prosudur prosudur belajar mengajar menjadi prosudur dasar bagi analisis transaksional.
• Analisis transaksional; ada tiga tipe analisis transaksional
1. Transaksi komplementer
2. Transaksi menyilang
3. Transaksi yang menyelubung
• Kursi kosong, adalah suatu prosudur yang sesuai dengan analisis transaksional. Klien dihadapkan dengan kursi kosong dan membayangkan seolah olah di kursi tersebut ada sosok yang bermasalah dengannya.
• Permainan peran
• Percontohan keluarga
• Analisis upacara, hiburan dan permainan
• Analisis permainan dan ketegangan
• Analisis scenario
Analisis
Teori ini menganggap bahwa seorang konselor dan klient harus saling melengkapi guna menumbuhkan sikap atau kepribadian pada konseli.
Comments
0 Comments

No comments

Budayakan terima kasih dan mengisi komentar! Atau sekedar review? Silahkan tinggalkan komentar, review maupun request anda!

Powered by Blogger.