Header Ads

RPP Aqidah Akhlak

MATA PELAJARAN : AQIDAH AKHLAK
SATUAN PENDIDIKAN : MADRASAH IBTIDAIYAH
MATERI : ADAB MEMBACA AL-QUR’AN
KELAS/SEMESTER : IV / II
WAKTU : 1 X 30 MENIT

STANDAR KOMPETENSI:
Mengimani Nabi dan Rasul serta meneladani sifat-sifatnya, terbiasa menerapkan adab secara islami ketika beribadah dan bertetangga serta meneladani akhlak terpuji dan orang-orang atau tokoh dalam kehidupan sehari-hari.

KOMPETENSI DASAR :
Membiasakan beradab islami ketika beribadah.

INDIKATOR :
1. Menyebutkan macam-macam adab ketika membaca al-Qur’an
2. Mendemontrasikan contoh adab yang baik ketika membaca al-Qur’an

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Dengan menggunakan pembelajaran ”interactive lecturing”, siswa dapat menyebutkan adab membaca al-Qur’an dengan tepat
2. Melalui strategi ”modeling the way” siswa dapat mendemontrasikan adab yang baik ketika membaca al-Qur’an






MATERI POKOK :
1. Pengertian Adab Membaca al-Qur’an
Adab adalah tata karma atau aturan-aturan yang baik. Sedangkan menurut Muhammad Salim (2005:1) menjelaskan Al-Qur’an adalah kalam Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, yang ditulis dan disampaikan kepada kita secara mutawatir, yang membacanya ibadah.
Jadi adab membaca al-Qur’an adalah aturan-aturan yang baik ketika seseorang membaca al-Qur’an.
Al Qur’anul Karim adalah firman Allah yang tidak mengandung kebatilan sedikitpun. Al Qur’an memberi petunjuk jalan yang lurus dan memberi bimbingan kepada umat manusia di dalam menempuh perjalanan hidupnya, agar selamat di dunia dan di akhirat, dan dimasukkan dalam golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat dari Allah Ta’ala. Untuk itulah tiada ilmu yang lebih utama dipelajari oleh seorang muslim melebihi keutamaan mempelajari Al-Qur’an. Sebagaimana sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Sebaik-baik kamu adalah orang yg mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
2. Adab-adab membaca al-Qur’an
Ketika membaca Al-Qur’an, maka seorang muslim perlu memperhatikan adab-adab dalam membaca Al-Qur’an agar mendapatkan pahala berikut ini:
1. Membaca dalam keadaan suci
Dalam membaca Al-Qur’an seseorang dianjurkan dalam keadaan suci. Namun, diperbolehkan apabila dia membaca dalam keadaan terkena najis. Imam Haramayn berkata, “Orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.” (Imam Nawawi,2005:80)
2. Membaca di tempat yang bersih
Sebaiknya membaca al-Qur’an itu di tempat yang suci dan bersih. Salah satunya Masjid sedangkan di rumah, dijalan-jalan tidak ada larangan. Karena sebagian ulama memilih masjid sebagai tempat untuk membaca al-Qur’an. Di dalamnya pula kita bisa I’tikaf, duduk dengan tenang, khusyuk dan mengahadap kiblat. (Imam Nawawi,2005:84)
3. Menghadap Kiblat
Disunnatkan menghadap kiblat ketika membaca ayat-ayat al-Qur’an di luar shalat. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah saw yang berbunyi:” sebaik-baik tempat ibadah adalah menghadap ke kiblat” (Imam Nawawi,2005:85)
Apabila di antara kita membaca al-Qur’an sambil berdiri, berbaring, atau tiduran, hal tersebut diperbolehkan sebagaiman firman Allah swt dalah surah Ali-Imran:190-191 yang artinya:
“190Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka”

4. Membaca Isti’adzah
Jika seseorang akan membaca al-Qur’an, maka hendaklah membaca isti’adzah (memohon perlindungan Allah swt) yakni mengucapkan a’udzubillahi min al-syaithan al-rajim (aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk). Sebagaimana firman Allah swt berfirman yang artinya, “Dan bila kamu akan membaca Al-Qur’an, maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98). (http://muslim.or.id/al-quran/adab-membaca-al-quran.html)
3. Membaca Basmalah
Sebelum kita membaca surah al-Qur’an seyogyanya kita selalu membaca basmalaah (bismillahirrahmanirrahim) selain surah at-Taubah. Seperti yang kita lihat tulisan basmalah tertulis pada setiap awal surah selain at-Taubah. Jika kita membaca basmalah berarti kita menetapkan membaca al-Qur’an dan apabila tidak membacanya, dinilai telah meninggalkan sebagian al-Qur’an. Fungsi basmalah adalah:
1. Alat memohon perlindungan
2. Agar mendapatkan berkah (Imam Nawawi,2005:87)
Setelah kita membaca al-Qur’an tidak lupa membaca shadaqollahu al-adzim (maha benar Allah dengan segala firmannya)
4. Membacanya dengan pelan (tartil)
Sudah semestinya apabila kita membaca al-Qur’an secaral tartil (pelan). Sebagaiman firman Allah swt dalam surah al-Muzzammil:4 “
      
“Atau lebih dari seperdua itu. dan Bacalah Al Quran itu dengan tartil (Pelan-pelan)”

Ibn Abbas r.a mengatakan:”membaca al-Qur’an secara tartil (pelan-pelang) lebih aku sukai dari pada membaca al-Qur’an seluruhnya.
Diriwayatkan oleh mujahid r.a bahwa ia pernah ditanya mengenai dua orang laki-laki. Yang satu membaca al-Baqarah dan ali-Imran yang lain hanya al-Baqarah; padahal waktu membaca al-Qur’an, rukuknya, sujud dan duduknya sama? Maka ia menjawab:”yang membaca al-Baqarah itu lebih utama”. Sebab yang membaca al-Baqarah saja, karena waktunya sama, pasti lebih tartil daripada yang membaca al-Baqarah dan ali-Imran. (Imam Nawawi,2005:92-93)
5. Membaca dengan membaguskan suara
Sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di dalam hadits lain dijelaskan, “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maksud hadits ini adalah membaca Al-Qur’an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Dan seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya.(http://muslim.or.id/al-quran/adab-membaca-al-quran.html)


SKENARIO PEMBELAJARAN :
AWAL
1) Guru mengucap salam
2) Guru dan siswa membaca basmalah dan doa
3) Guru menyiapkan kondisi siswa untuk siap belajar,
4) Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran
5) Guru memberikan apersepsi dan pretest dengan mengajukan pertanyaan: (apersepsi) apa yang dimaksud dengan adab?, apa yang dimaksud dengan al-Qur’an?. (pretest) apa yang dimaksud dengan adab ketika membaca al-Qur’an?
6) Motivasi awal


INTI
1. Orientasi Materi
Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan adab-adab membaca al-Qur’an, dengan strategi interactive lecturing. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan materi secara gambaran umum
2) Kemudian guru bertanya kepada siswa
2. Latihan
a. Setelah itu guru meminta siswa untuk mencontohkan materi tersebut dengan strategi modelling the way. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Guru memberikan contoh adab yang baik ketika membaca al-Qur’an
2) Kemudian guru menunjuk beberapa siswa untuk mendemontrasikan adab ketika membaca al-Qur’an secara bergiliran
3) Guru menyuruh siswa yang belum ditunjuk untuk menilai temannya ketika mendemontrasikan adab ketika membaca al-Qur’an
3. Feed Back/Umpan Balik
Setelah beberapa siswa mendemontrasikan adab ketika membaca al-Qur’an guru kemudian memberi kesempatan bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami oleh siswa
4. Follow Up/Tindak lanjut
Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa sambil memberikan penekanan pada hal hal yang dianggap penting.


AKHIR a. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran bersama-sama.
b. Kemudian guru melakukan evaluasi secara lisan
c. Guru memberikan penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk mengulang-ulang pelajaran di rumah
e. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa/hamdalah

STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Strategi : Interactive Lecturing, Modelling the Way.
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab.

MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : Power Point , Papan tulis, Spidol
Sumber:
Imam Nawawi. 1996. Menjaga Kemulian al-Qur’an. Bandung: Mizan.
Dr. Muhammad Salim Mahyasin. 2005. Sejarah al-Qur’an. Jakarta: Akademik Pressindo.
http://muslim.or.id/al-quran/adab-membaca-al-quran.html di akses tanggal 4 Juni 2010

EVALUASI
1. Prosedur: a. Evaluasi Proses (Observasi, Tanya jawab,). TP 2
b. Evaluasi Hasil
1) Test Awal (TP 2)
2) Postest (TP 1)
2. Bentuk dan Jenis Alat Evaluasi :
a. Bentuk Alat Evaluasi : Subyektif
b. Jenis Alat Evaluasi : 1) Lisan
2) Perbuatan
3. Alat evaluasi :
1. Sebutkan adab-adab ketika membaca al-Qur’an!
4. Kunci Jawaban.
1. adapun adab-adab ketika membaca al-Qur’an adalah:
a. Membaca dalam keadaan suci
b. Membaca di tempat yang bersih
c. Menghadap Kiblat
d. Membaca istiadzah
e. Membaca basmalah
f. Membaca dengan tartil
g. Membaca dengan membaguskan suara
Comments
0 Comments

No comments

Budayakan terima kasih dan mengisi komentar! Atau sekedar review? Silahkan tinggalkan komentar, review maupun request anda!

Powered by Blogger.